JUGA BISA DILAKUKAN DI SANGKAR GANTUNG
COCOK UNTUK BREEDING DI PERKOTAAN
Semakin
sempitnya lahan di perkotaan membuat kalangan calon penangkar,
khususnya pemilik lahan terbatas, kesulitan bagaimana cara mengembangkan
penangkaran burung yang akan di ternakkan. Terutama jenis burung murai
batu.
Sebenarnya penangkar jenis burung murai batu dikandang
sekecil apapun bisa. Dan itu sudah di buktikan oleh Alm. Abun seorang
breeder murai batu sukses di Jakarta kala itu. Ratusan anakan yang di
produksinya dari hasil breeding di kandang ukuran terbatas. Bahkan
beberapa di antaranya dengan model sangkar gantung.
free image hosting
Kini
penangkaran model sangkar gantung buat murai batu juga sudah semakin
populer dan banyak berhasil di lakukan para penangkar. Iwan Fitriadi
breeder di kawasan tangerang banten adalah salah satunya. Dia
menggunakan kandang ini karena keterbatasan lahan yang tersedia. Dengan
begitu, model penangkaran seperti ini simpel dan praktis, bisa menghemat
tempat. Karena posisi sangkar bisa ditempatkan di manapun sesuai yang
kita maui. Asalkan aman dari gangguan binatang tikus, kucing dan
predator lainnya.
Yang dimaksud penangkar sangkar gantung disini
tak lain sangkar burung biasa yang lazim di gunakan untuk murai batu.
Bisa sangkar kotak ataupun model bulat, yang penting standar untuk
sangkar murai batu, bisa berukuran kurang lebih 60cmx70cmx80cm. Sangkar
bambu tersebut di tutup bagian kiri kanannya dengan kain atau penyekat
dengan tujuan agar tidak saling melihat dengan pasang sejenisnya atau
salah satu burung sejenis. Itu bila yang di ternakkan lebih dari satu
pasang.
Sebagai tempat kotak sarang, bagian belakangnya di
lubangi dengan ukuran lebih besar dari badan burung. Di belakangnya di
sediakan box cukup dari bahan kardus agar lebih enteng bila di tempelkan
di badan sangkar. Di dalam box kardus ukuran 20cmx30cmx10cm ini di
tempatkan serabut kelapa atau ranting rumput halus, sebagian di tebar di
lantai sangkar.
tiff upload
Keuntungan
sangkar gantung ini, yaitu tadi selain bisa menghemat tempat, kandang
juga bisa di pindah-pindah sesuai keinginan selera tempat yang di
inginkan sang pemilik. Yang penting terlindung dari hujan maupun
gangguan binatang yang bisa mengganggunya. Jadi, meskipun indukan
sedang bertelur maupun mengeram, sangkar bisa sambil di turun dan
naikkan untuk di bersihkan.
Calon indukan yang siap di masukan di
penangkaran seperti ini di usahakan melalui perjodohan terlebih dahulu.
Dengan kondisi siap birahi, yang lebih penting menurut Iwan keduanya
berkharakter jinak, tidak liar. Karena burung yang awalnya sudah jodoh
dan keduanya jinak akan mudah beradptasi dengan lingkungan sekitarnya.
"Keduanya juga harus mau masuk bak mandi agar mudah terawatnya, karena
mandinya kan menggunakan keramba mandi," jelas Iwan.
Setelah
berjodoh keduanya akan saling mengangkut sarang dan menyusunnya.
Seminggu kemudian akan bertelur. Bilamana telur di buang ada beberapa
penyebab, bisa saja kondisi penataan sarang yang membuatnya tidak nyaman
atau terganggu dengan melihat burung sejenis di sekitarnya. Pembuatan
sarang ini disusun kedua indukan dengan model kasa di bagian bawah dan
semakin atas dan di dalamnya semakin luas.
Tidak lama setelah
mengangkut sarang, beberapa hari kemudian indukan betina akan betelur.
Untuk melihat telur, pemilik tinggal membuka bagian atas box sarang
setelah sebelumnya menutup lubang dengan lembaran triplek penutup lubang
sarang terlebih dahulu.
Indukan betina akan betelur dua sampai
tiga butir, setelah menetas anakan akan di asuh indukannya sampai
sepuluh hari, berikutnya anakan di panen dan dimasukkan ke inkubator.
Memasuki umur dua minggu anakan sudah bisa di pasangi ring kode pemilik.
Kebutuhan pakan indukan yang sedang bawa anakan di beri porsi
cacing lebih banyak. Kecuali di saat mengeram indukan cukup diberi
jangkrik dan kroto. Sedangkan pakan di hari pertama masuk inkubator di
beri jangkrik ukuran kecil yang kakinya sudah di bersihkan. Selain itu
juga di beri adonan voer yang di aduk dengan kroto bersih. Eksfood
lainnya di berikan potongan cacing. Anakan burung di asuh sampai bisa
makan sendiri biasanya menginjak di atas satu bulan. Pada umur tersebut,
anakan sudah bisa di pasarkan.
Bilamana salah satu di antara
indukan sedang mabung, misalnya jantan sedang mabung harus di pisahkan
dan di istirahatkan. Bisa juga di kawinkan, tapi setelah betinanya
bertelur indukan jantan segera di pisahkan untuk istirahat. Lain halnya
bila indukan betinanya yang mabung biasanya tidak akan
berproduksi/bertelur. (ade)
Proses penjodohan nya gimana ini bro ?
ReplyDeleteapa sama dgn proses penjodohan untuk di kandang besar ?
thanks before
Mantap om,,,,, ini baru org kreatif , anti flagiat,,,, 4jempol n sukses trus
ReplyDeleteMantabbb
ReplyDelete